Sabtu, 17 Juni 2017

SENI RUPA
KECERDASAN GANDA
A.    Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya. Dikatakan lebih lanjut bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Kedelapan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri.
Inteligensi atau kecerdasan menurut Dusek (Casmini,2007:14) dapat didefinisikan melalui dua jalan yaitu secara kuantitatif adalah proses belajar untuk memecahkan masalah yang dapat diukur dengan tes inteligensi, dan secara kualitatif suatu cara berpikir dalam membentuk konstruk bagaimana menghubungkan dan mengelola informasi dari luar yang disesuaikan dengan dirinya. Howard Gardner (Agus Efendi, 2005:81) kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Munzert mengartikan kecerdasan sebagai sikap intelektual mencakup kecepatan memberikan jawaban, penyeleasaian, dan kemampuan menyelesaikan masalah. David Wescler juga memberi pengertian kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif (Syaiful Sagala, 2010:82). Sehingga dapat diartikan pula bahwa kecerdasan atau Intelligensi adalah kemampuan untuk menguasai kemampuan tertentu.
B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan antara lain :
*      Pembawaan
Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan kita yakni dapat tidaknya memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita. Orang itu ada yang pintar dan ada yang kurang pintar. Meskipun menerima latihan dan pelajaran yang sama, perbedaanperbedaan itu masih tetap ada.
*      Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Organ baik fisik maupun psikis dapat dikatakan matang apabila dapat menjalankan fungsinya masing-masing.


*      Pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan. Dapat dibedakan pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
*      Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motivasi). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan dalam dunia luar itu, lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu. Minat itulah yang mendorong seseorang untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
*      Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia dapat memilih metodemetode tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia memiliki kebebasan memilih metode, dan bebas pula memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya. Dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa minat itu tidak selamanya menjadi syarat dalam perbuatan inteligensi (Dalyono, 2009: 188-189).
C.    Ciri-ciri Singkat Kecerdasan
Howard Gardner menunjukkan bahwa tiap-tiap kecerdasan memiliki ciri-ciri yang dapat dikategorikan ke dalam sati jenis kecerdasan tertentu. Apabila dikaitkan dengan komponen inti adalah sebagai berikut:
1.      Verbal/Linguistic Intelligence
Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa. Orang atau anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal:
a.       Berkomunikasi lisan & tulis
b.      Mengarang cerita
c.       Diskusi & mengikuti debat suatu masalah
d.      Belajar bahasa asing
e.       Bermain “game” bahasa
f.       Membaca dengan pemahaman tinggi
g.      Mudah mengingat kutipan, ucapan ahli, pakar, ayat
h.      Tidak mudah salah tulis atau salah eja
i.        Pandai membuat lelucon
j.        Pandai membuat puisi
k.      Tepat dalam tata bahasa
l.        Kaya kosa kata
m.    Menulis secara jelas
2.      Logical/mathematical Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan
efektif dalam hal :
a.       Menghitung, menganalisis hitungan
b.      Menemukan fungsi-fungsi dan hubungan
c.       Memperkirakan
d.      Memprediksi
e.       Bereksperimen
f.       Mencari jalan keluar yang logis
g.      Menemukan adanya pola
h.      Induksi dan deduksi
i.        Mengorganisasikan/membuat garis besar
j.        Membuat langkah-langkah
k.      Bermain permainan yang perlu strategi
l.        Berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak
m.    Menggunakan algoritme
3.       Visual/Spatial Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasi persepsi awal. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Arsitektur, bangunan
b.      Dekorasi
c.       Apresiasi seni, desain, denah
d.      Membuat dan membaca chart, peta
e.       Koordinasi warna
f.       Membuat bentuk, patung dan desain tiga dimensi lainnya
g.      Menciptakan dan interpretasi grafik
h.      Desain interior
i.        Dapat membayangkan secara detil benda-benda
j.        Pandai navigasi, arah
k.      Melukis, membuat sketsa
l.        Bermain game ruang
m.    Berpikir dalam image atau bentuk
n.      Memindahkan bentuk dalam angan-angan
4.      Bodily/kinesthetic Intelligences
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Mengekspresikan dalam mimik atau gaya
b.      Atletik
c.       Menari dan menata tari
d.      Kuat dan terampil dalam motorik halus
e.       Koordinasi tangan dan mata
f.       Motorik kasar dan daya tahan
g.      Mudah belajar dengan melakukan
h.      Mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya)
i.        Membuat gerak-gerik yang anggun
j.        Pandai menggunakan bahasa tubuh
5.      Musical/Rhythmic Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola titinada, dan warna nada; apresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Menyusun/mengarang melodi dan lirik
b.      Bernyanyi kecil, menyanyi dan bersiul
c.       Mudah mengenal ritme
d.      Belajar dan mengingat dengan irama, lirik
e.       Menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik
f.       Memainkan instrumen musik
g.      Mengenali bunyi instrumen
h.      Mampu membaca musik (not balok, dll)
i.        Mengetukkan tangan, kaki
j.        Memahami struktur musik
6.      Interpersonal Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Mengasuh dan mendidik orang lain
b.      Berkomunikasi
c.       Berinteraksi
d.      Beremphati dan bersimpati
e.       Memimpin dan mengorganisasikan kelompok
f.       Berteman
g.      Menyelesaikan dan menjadi mediator konflik
h.      Menghormati pendapat dan hak orang lain
i.        Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
j.        Sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain
k.      Kerjasama dalam tim
7.      Intrapersonal Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi; pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Berfantasi, “bermimpi”
b.      Menjelaskan tata nilai dan kepercayaan
c.       Mengontrol perasaan
d.      Mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda
e.       Menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung
f.       Introspeksi
g.      Mengetahui dan mengelola minat dan perasaan
h.      Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
i.        Memotivai diri
j.        Mematok tujuan diri yang realistis
k.      Memahami konflik dan motivasi diri
8.      Naturalist Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies; mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara formal maupun informal. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a.       Menganalisis persamaan dan perbedaan
b.      Menyukai tumbuhan dan hewan
c.       Mengklasifikasi flora dan fauna
d.      Mengoleksi flora dan fauna
e.       Menemukan pola dalam alam
f.       Mengidentifikasi pola dalam alam
g.      Melihat sesuatu dalam alam secara detil
h.      Meramal cuaca
i.        Menjaga lingkungan
j.        Mengenali berbagai spesies
k.      Memahami ketergantungan lingkungan
l.        Melatih dan menjinakkan hewan
D.    Pengertian Kecerdasan Ganda
Kecerdasan merupakan potensi yang dimiliki seseorang yang dapat diaktifkan melalui proses belajar, interaksi dengan keluarga, guru, teman dan nilai-nilai budaya yang berkembang. Kecerdasan mengandung dua aspek pokok yaitu; kemampuan belajar dari pengalaman dan beradaptasi terhadap lingkungan.
E.     Macam-macam kecerdasan Ganda
Gardner (1983) berhasil mengidentifikasi tujuh macam kecerdasan, yang kemudian dikenal sebagai kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) atau biasa disingkat dengan MI. Ketujuh jenis kecerdasan tersebut adalah musical/rhythmic intelligence bodily/kinesthetic intelligence, logical/mathematical intelligence,visual/spatial intelligence, verbal/linguistic intelligence, interpersonal intelligence, dan  intrapersonal intelligence (dalam perkembangannya ditambah satu jenis kecerdasan sehingga menjadi delapan, yakni naturalistic intelligence).
1. Kecerdasan musical
Gardner menyebut kecerdasan musical ini dengan istilah musical/ rhythmic intelligence.  Kecerdasan musical (KM) adalah kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi musik. Kemampuan ini meliputi menyanyi, bersiul, memainkan alat-alat musik, mengenal pola-pola nada, membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami struktur dan irama musik. Gardner telah mengidentifikasi bahwa  inti dasar KM musical meliputi aspek irama, pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia segera mengusulkan adanya kekuatan emosional misterius dari musik. Dia menunjukkan beberapa fakta untuk mendukung teorinya bahwa kemampuan musikan berfungsi seperti sebuah intelegensi, yakni apa yang oleh composer disebut sebagai  logical musical thinking dan musical mind (101-2).
Kecerdasan musik merupakan kecerdasan yang paling awal berkembang dalam diri manusia (Grow, 2005).
2. Kecerdasan Kinesthetic
          Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan pengendalian gerakan badan. Pengenalian gerakan badan ini terletak di korteks motoris dengan  setiap belahan otak mendominasi atau mengendalikan gerakan badan di sisi yang berlawanan (Gardner, 1983). Orang yang cerdas secara kinesthetic akan lebih mudah menirukan dan menciptakan gerakan. Seorang olahragawan yang cerdas kinesthetic akan dapat menyelesaikan dan mencari alternatif gerakan. Penyelesaian gerakan tentu berbeda dengan penyelesaian persamaan matematika, sehingga dalam hal ini orang yang cerdas gerak badan boleh jadi tidak cerdas secara matematik dan sebaliknya.
3. Kecerdasan logical/mathematical
          Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.
4. Kecerdasan visual/spatial
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
5. Kecerdasan verbal/linguistik
Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain. Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan
7. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain
8. Kecerdasan naturalistik
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
F.     Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan – kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis  kecerdasan yang spesifik yaitu:
·         Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
·         Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu  seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
·         Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
·         Kecerdasan musikal dapat dilatih  dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
·         Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai  macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah  kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
·         Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
·         Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
·         Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain  peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, (ini yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak  lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Tabel. 1. Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan Kecerdasan Ganda

JENIS KECERDASAN
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
METODE BELAJAR
Bahasa / Verbal
Gemar :
–          membaca
–          Menulis
–          Bercerita
–          Bermain kata
Membaca, menulis, mendengar
Matematis Logis
Gemar :
–          bereksperimen
–          tanya jawab
–          menjawawab teka-teki
logis
Berhitung, aplikasi rumus, eksperimen
JENIS KECERDASAN
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
METODE BELAJAR
Spasial
Gemar :
–          Mendesain
–          Menggambar
–          Berimajinasi
–          Membuat sketsa
Observasi, menggambar, mewarnai, membuat peta
Kinestetik tubuh
Gemar :
–          menari
–          berlari
–          melompat
–          meraba
–          memberi isyarat
Membangun, mempraktekan. menari, ekspresi
Musikall
Gemar :
–          bernyanyi
–          bersiul
–          bersenandung
Menyanyi, menghayati lagu, mamainkan instrumen musik
Interpersonal
Gemar :
–          memimpin
–          berorganisasi
–          bergaul
–          menjadi mediator
Kerjasama dan interaksi dengan orang lain
Intrapersonal
Gemar :
–          menyusun tujuan
–          meditasi
–          imajinasi
–          membuat rencana
–          merenung
Berfikir filosofi, analitis, berfikir reflektif
Naturalis
Gemar :
–          bermain dengan flora fauna
–          mengamati alam
–          menjaga lingkungan
Observasi alamdan mengidentifikasi karakteristik flora dan fauna
G.    Faktor – Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
·         Orang tua murid
·         Guru
·         Kurikulum dan fasilitas
·         Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
·         Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa
·         Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka  langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
·         30 % pembelajaran langsung
·         30 % belajar kooperatif
·         30% belajar independent
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan  instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan  pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress)  yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.



Daftar Pustaka:
..... 2013. Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) dan Penerapannya. Diakses pada tanggal 19 April 2017. Dalam http://www.teknologipendidikan.info/2013/12/teori-kecerdasan-ganda-multiple.html
Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda dan Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran. Diakses pada tanggal 20 April 2017. Dalam https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda-dan-penerapannya-dalam-kegiatan-pembelajaran/
Musfiroh, Tadkiroatun. Multiple Intelligences dan Implikasinya dalam Pendidikan. Diakses pada tanggal 20 April 2017. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/MULTIPLE+INTELLIGENCES.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN DI KELAS A.     Pengertin Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b...