SENI RUPA
KECERDASAN GANDA
A.
Pengertian
Kecerdasan
Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu
kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan
masalah yang spesifik di dunia. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa orang
yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan
menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya. Dikatakan lebih
lanjut bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang
berbeda-beda. Kedelapan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan
ciri-ciri.
Inteligensi atau kecerdasan menurut Dusek
(Casmini,2007:14) dapat didefinisikan melalui dua jalan yaitu secara
kuantitatif adalah proses belajar untuk memecahkan masalah yang dapat diukur
dengan tes inteligensi, dan secara kualitatif suatu cara berpikir dalam
membentuk konstruk bagaimana menghubungkan dan mengelola informasi dari luar yang
disesuaikan dengan dirinya. Howard Gardner (Agus Efendi, 2005:81) kecerdasan
adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi
budaya tertentu. Munzert mengartikan kecerdasan sebagai sikap intelektual mencakup
kecepatan memberikan jawaban, penyeleasaian, dan kemampuan menyelesaikan
masalah. David Wescler juga memberi pengertian kecerdasan sebagai suatu
kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan
berinteraksi dengan lingkungan secara efektif (Syaiful Sagala, 2010:82). Sehingga
dapat diartikan pula bahwa kecerdasan atau Intelligensi adalah kemampuan untuk
menguasai kemampuan tertentu.
B. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecerdasan antara lain :
Pembawaan
Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri
yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan kita yakni dapat tidaknya memecahkan
suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita. Orang itu ada yang
pintar dan ada yang kurang pintar. Meskipun menerima latihan dan pelajaran yang
sama, perbedaanperbedaan itu masih tetap ada.
Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Organ baik fisik maupun psikis dapat dikatakan matang apabila
dapat menjalankan fungsinya masing-masing.
Pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri
seseorang yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan. Dapat dibedakan pembentukan
sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah) dan pembentukan tidak sengaja
(pengaruh alam sekitar).
Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan
(motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring
motivasi). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan dalam dunia luar
itu, lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu. Minat itulah yang mendorong
seseorang untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia dapat memilih
metodemetode tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia memiliki
kebebasan memilih metode, dan bebas pula memilih masalah sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa minat itu tidak
selamanya menjadi syarat dalam perbuatan inteligensi (Dalyono, 2009: 188-189).
C. Ciri-ciri
Singkat Kecerdasan
Howard Gardner menunjukkan bahwa tiap-tiap
kecerdasan memiliki ciri-ciri yang dapat dikategorikan ke dalam sati jenis
kecerdasan tertentu. Apabila dikaitkan dengan komponen inti adalah sebagai
berikut:
1. Verbal/Linguistic
Intelligence
Kecerdasan
ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi
kata, dan bahasa. Orang atau anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung
menyukai dan efektif dalam hal:
a. Berkomunikasi
lisan & tulis
b. Mengarang
cerita
c. Diskusi
& mengikuti debat suatu masalah
d. Belajar
bahasa asing
e. Bermain
“game” bahasa
f. Membaca
dengan pemahaman tinggi
g. Mudah
mengingat kutipan, ucapan ahli, pakar, ayat
h. Tidak
mudah salah tulis atau salah eja
i.
Pandai membuat lelucon
j.
Pandai membuat puisi
k. Tepat
dalam tata bahasa
l.
Kaya kosa kata
m. Menulis
secara jelas
2. Logical/mathematical
Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan
mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran
yang panjang. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan
efektif
dalam hal :
a. Menghitung,
menganalisis hitungan
b. Menemukan
fungsi-fungsi dan hubungan
c. Memperkirakan
d. Memprediksi
e. Bereksperimen
f. Mencari
jalan keluar yang logis
g. Menemukan
adanya pola
h. Induksi
dan deduksi
i.
Mengorganisasikan/membuat garis besar
j.
Membuat langkah-langkah
k. Bermain
permainan yang perlu strategi
l.
Berpikir abstrak dan menggunakan simbol
abstrak
m. Menggunakan
algoritme
3. Visual/Spatial Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan
mentransformasi persepsi awal. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung
menyukai dan efektif dalam hal :
a. Arsitektur,
bangunan
b. Dekorasi
c. Apresiasi
seni, desain, denah
d. Membuat
dan membaca chart, peta
e. Koordinasi
warna
f. Membuat
bentuk, patung dan desain tiga dimensi lainnya
g. Menciptakan
dan interpretasi grafik
h. Desain
interior
i.
Dapat membayangkan secara detil
benda-benda
j.
Pandai navigasi, arah
k. Melukis,
membuat sketsa
l.
Bermain game ruang
m. Berpikir
dalam image atau bentuk
n. Memindahkan
bentuk dalam angan-angan
4. Bodily/kinesthetic
Intelligences
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola
objek. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam
hal :
a. Mengekspresikan
dalam mimik atau gaya
b. Atletik
c. Menari
dan menata tari
d. Kuat
dan terampil dalam motorik halus
e. Koordinasi
tangan dan mata
f. Motorik
kasar dan daya tahan
g. Mudah
belajar dengan melakukan
h. Mudah
memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya)
i.
Membuat gerak-gerik yang anggun
j.
Pandai menggunakan bahasa tubuh
5. Musical/Rhythmic
Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola
titinada, dan warna nada; apresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal. Seseorang
yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a. Menyusun/mengarang
melodi dan lirik
b. Bernyanyi
kecil, menyanyi dan bersiul
c. Mudah
mengenal ritme
d. Belajar
dan mengingat dengan irama, lirik
e. Menyukai
mendengarkan dan mengapresiasi musik
f. Memainkan
instrumen musik
g. Mengenali
bunyi instrumen
h. Mampu
membaca musik (not balok, dll)
i.
Mengetukkan tangan, kaki
j.
Memahami struktur musik
6. Interpersonal
Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati,
temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Seseorang yang cerdas dalam jenis
ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a. Mengasuh
dan mendidik orang lain
b. Berkomunikasi
c. Berinteraksi
d. Beremphati
dan bersimpati
e. Memimpin
dan mengorganisasikan kelompok
f. Berteman
g. Menyelesaikan
dan menjadi mediator konflik
h. Menghormati
pendapat dan hak orang lain
i.
Melihat sesuatu dari berbagai sudut
pandang
j.
Sensitif atau peka pada minat dan motif
orang lain
k. Kerjasama
dalam tim
7. Intrapersonal
Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan
membedakan emosi; pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Seseorang
yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal :
a. Berfantasi,
“bermimpi”
b. Menjelaskan
tata nilai dan kepercayaan
c. Mengontrol
perasaan
d. Mengembangkan
keyakinan dan opini yang berbeda
e. Menyukai
waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung
f. Introspeksi
g. Mengetahui
dan mengelola minat dan perasaan
h. Mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri
i.
Memotivai diri
j.
Mematok tujuan diri yang realistis
k. Memahami
konflik dan motivasi diri
8. Naturalist
Intelligence
Kecerdasan
ini ditandai dengan keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies; mengenali
eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara
formal maupun informal. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung
menyukai dan efektif dalam hal :
a. Menganalisis
persamaan dan perbedaan
b. Menyukai
tumbuhan dan hewan
c. Mengklasifikasi
flora dan fauna
d. Mengoleksi
flora dan fauna
e. Menemukan
pola dalam alam
f. Mengidentifikasi
pola dalam alam
g. Melihat
sesuatu dalam alam secara detil
h. Meramal
cuaca
i.
Menjaga lingkungan
j.
Mengenali berbagai spesies
k. Memahami
ketergantungan lingkungan
l.
Melatih dan menjinakkan hewan
D. Pengertian Kecerdasan Ganda
Kecerdasan merupakan potensi yang dimiliki seseorang
yang dapat diaktifkan melalui proses belajar, interaksi dengan keluarga, guru,
teman dan nilai-nilai budaya yang berkembang. Kecerdasan mengandung dua aspek
pokok yaitu; kemampuan belajar dari pengalaman dan beradaptasi terhadap
lingkungan.
E. Macam-macam kecerdasan Ganda
Gardner (1983) berhasil mengidentifikasi tujuh macam
kecerdasan, yang kemudian dikenal sebagai kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence) atau biasa disingkat dengan MI. Ketujuh jenis kecerdasan
tersebut adalah musical/rhythmic intelligence bodily/kinesthetic
intelligence, logical/mathematical intelligence,visual/spatial
intelligence, verbal/linguistic intelligence, interpersonal intelligence,
dan intrapersonal intelligence (dalam perkembangannya ditambah
satu jenis kecerdasan sehingga menjadi delapan, yakni naturalistic
intelligence).
1.
Kecerdasan musical
Gardner menyebut kecerdasan musical ini dengan
istilah musical/ rhythmic intelligence. Kecerdasan musical
(KM) adalah kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi musik. Kemampuan ini
meliputi menyanyi, bersiul, memainkan alat-alat musik, mengenal pola-pola nada,
membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami struktur dan irama musik.
Gardner telah mengidentifikasi bahwa inti dasar KM musical meliputi aspek
irama, pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia segera mengusulkan adanya
kekuatan emosional misterius dari musik. Dia menunjukkan beberapa fakta untuk
mendukung teorinya bahwa kemampuan musikan berfungsi seperti sebuah
intelegensi, yakni apa yang oleh composer disebut sebagai logical
musical thinking dan musical mind (101-2).
Kecerdasan
musik merupakan kecerdasan yang paling awal berkembang dalam diri manusia
(Grow, 2005).
2.
Kecerdasan Kinesthetic
Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan pengendalian gerakan badan. Pengenalian
gerakan badan ini terletak di korteks motoris dengan setiap belahan otak
mendominasi atau mengendalikan gerakan badan di sisi yang berlawanan (Gardner,
1983). Orang yang cerdas secara kinesthetic akan lebih mudah menirukan dan menciptakan
gerakan. Seorang olahragawan yang cerdas kinesthetic akan dapat menyelesaikan
dan mencari alternatif gerakan. Penyelesaian gerakan tentu berbeda dengan
penyelesaian persamaan matematika, sehingga dalam hal ini orang yang cerdas
gerak badan boleh jadi tidak cerdas secara matematik dan sebaliknya.
3.
Kecerdasan logical/mathematical
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan
angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam
pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik
dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi
bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau
menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena
akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia
menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan
belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga
kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan,
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan
mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih
penting lagi meningkatkan daya ingat.
4.
Kecerdasan visual/spatial
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang
untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang
seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat
sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara
goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan
mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai
kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar
belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana
seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut
pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada
orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan
kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
5.
Kecerdasan verbal/linguistik
Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki
kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga mampu
mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan
membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa,
menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan
laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis.
Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar
radio/televisi, editor, guru.
6.
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang
untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain,
seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud
dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang
dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat
amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam
pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati.
Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini
juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan perselihanan dengan orang lain. Kecerdasan ini amat penting, karena pada
dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang
memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini.
Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan
diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam
pekerjaan
7.
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk
kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan
menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain
8.
Kecerdasan naturalistik
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora
dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong
sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
F. Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Sejumlah cara atau
metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan – kemampuan individu.
Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik
yaitu:
·
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat
dilakukana dengan cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian
atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap
harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur
dengan keluarga atau sahabat.
·
Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial
yaitu seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus,
dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah
struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
·
Meningkatkan kecerdasan matematis logis
dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana
di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa,
sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
·
Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan
cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar
mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu
selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal
akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
·
Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat
dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub
olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai
macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah
kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
·
Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi
dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta
tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap
hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau
sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek
yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan
artikel tentang pantai).
·
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang
positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan
suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah
sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu
sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental
berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
·
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kecerdasan naturalis antara lain peliharalah hewan favorit,
tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, (ini
yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak lingkungan,
seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang
tumbuh.
Tabel. 1.
Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Kecerdasan Ganda
JENIS KECERDASAN
|
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
|
METODE BELAJAR
|
Bahasa / Verbal
|
Gemar :
–
membaca
–
Menulis
–
Bercerita
–
Bermain kata
|
Membaca, menulis, mendengar
|
Matematis Logis
|
Gemar :
–
bereksperimen
–
tanya jawab
–
menjawawab teka-teki
logis
|
Berhitung, aplikasi rumus, eksperimen
|
JENIS KECERDASAN
|
KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN
|
METODE BELAJAR
|
Spasial
|
Gemar :
–
Mendesain
–
Menggambar
–
Berimajinasi
–
Membuat sketsa
|
Observasi, menggambar, mewarnai, membuat peta
|
Kinestetik tubuh
|
Gemar :
–
menari
–
berlari
–
melompat
–
meraba
–
memberi isyarat
|
Membangun, mempraktekan. menari, ekspresi
|
Musikall
|
Gemar :
–
bernyanyi
–
bersiul
–
bersenandung
|
Menyanyi, menghayati lagu, mamainkan instrumen musik
|
Interpersonal
|
Gemar :
–
memimpin
–
berorganisasi
–
bergaul
–
menjadi mediator
|
Kerjasama dan interaksi dengan orang lain
|
Intrapersonal
|
Gemar :
–
menyusun tujuan
–
meditasi
–
imajinasi
–
membuat rencana
–
merenung
|
Berfikir filosofi, analitis, berfikir reflektif
|
Naturalis
|
Gemar :
–
bermain dengan flora fauna
–
mengamati alam
–
menjaga lingkungan
|
Observasi alamdan mengidentifikasi karakteristik
flora dan fauna
|
G.
Faktor – Faktor
Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Implementasi teori
kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen
sistem persekolahan sebagai berikut :
·
Orang tua murid
·
Guru
·
Kurikulum dan
fasilitas
·
Sistem penilaian
Komponen masyarakat,
dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar
implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam
konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada
anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai
dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran
yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar
implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang
diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
·
Kemampuan guru dalam
mengenali kecerdasan individu siswa
·
Kemampuan mengajar
dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Kemampuan guru dalam
mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat
penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar
yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat
hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk
mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui
kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah – langkah berikutnya
adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi
waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan
ganda yaitu :
·
30 % pembelajaran
langsung
·
30 % belajar
kooperatif
·
30% belajar
independent
Implementasi teori
kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai
sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan
pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu
menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan
potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain
mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya
sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan
musikal.
Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung
selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan
siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat
berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh
fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda
antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang
diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan
sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu
itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses
pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress)
yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang
spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode
penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan
bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan
atau pengetahuan.
Daftar Pustaka:
..... 2013. Teori
Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) dan Penerapannya. Diakses pada tanggal
19 April 2017. Dalam http://www.teknologipendidikan.info/2013/12/teori-kecerdasan-ganda-multiple.html
Fadli. 2010. Teori
Kecerdasan Ganda dan Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran. Diakses pada
tanggal 20 April 2017. Dalam https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda-dan-penerapannya-dalam-kegiatan-pembelajaran/
Musfiroh, Tadkiroatun. Multiple Intelligences dan Implikasinya
dalam Pendidikan. Diakses pada tanggal 20 April 2017. Dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/MULTIPLE+INTELLIGENCES.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar