TEORI MOZAIK, MONTASE DAN KOLASE
A. Mozaik
Sumanto (2005: 87-88) mengatakan bahwa mozaik adalah
suatu cara membuat kreasi gambar/lukisan atau hiasan yang dilakukan dengan cara
menempelkan/merekatkan potongan-potongan atau bahan tertentu yang berukuran kecil-kecil.
Karakteristik karya mozaik yang berwujud dua dimensi atau tiga dimensi terletak
pada keindahan “Teserae” (bahan ukuran kecil-kecil) yang dapat menghasilkan
kesan bentuk gambar dan hiasan secara artistik. Setiap teserae yang ditempelkan
haruslah menutup rapat permukaan bidang dasaran agar dapat menampilkan
karakteristik yang merupakan keunikan dari karya mozaik tersebut.
Sebagai salah satu jenis karya seni rupa, mozaik
juga menjadi materi kegiatan pembelajaran seni di sekolah termasuk di TK. Keterampilan
mozaik bagi anak TK adalah kemampuan berolah seni rupa yang berwujud
keterampilan merekatkan bagian bahan alam atau buatan berukuran kecil-kecil
sampai menutup kertas gambar yang digunakan sebagai bidang dasar.
Soemarjadi, dkk (Lolita Indraswari, 2012: 4)
mengungkapkan bahwa mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di
atas permukaan bidang Elemen-elemen mozaik berupa benda padat dalam bentuk
lempenganlempengan, kubus-kubus kecil, potongan-potongan, kepingan-kepingan,
atau bentuk lainnya. Ukuran elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun
bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik adalah sebuah kary seni yang
terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk
gambar atau desain.
Definisi mozaik dapat diuraikan pengertiannya, yaitu
pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau
bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong
atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang
datar dengan cara dilem. Kepingan benda-benda tersebut antara lain kepingan
pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, dan potongan
kayu namun dalam sebuah tema gambar menggunakan satu jenis material yang
kemudian disusun sesuai dengan pola yang diinginkan dengan cara ditempel.
Susunan atau potongan harus sesuai dengan bentuk tema yang diinginkan. Untuk
membuat garis kontur yang membatasi ruangan (bidang) tidak menggunakan pewarna
dioleskan, tetapi menggunakan tempelan-tempelan yang berbeda warna.
Pendapat tokoh-tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengertian mozaik adalah sebuah karya seni rupa yang terbuat dari
elemen-elemen atau potongan-potongan yang dapat berupa kepingan pecahan
keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu yang
tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain.
B. Montase
Barmin & Eko Wijiono (2008:97) Montase adalah
cara menggambar dengan menempel. Bahanya berupa gambar bekas, gambar-gambar
yang dipilih digunting rapi, beberapa gambar lalu disusun dan dipadukan letak
gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan ditempel. Buatlah gambar
dengan teknik montase carilah gamba-gambar bekas yang bagus guntinglah
gambar-gambar tersebut susunlah trangkaian gambar tandailah dengan pensil,
lemlah setiap gambar dan rekatkan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
permainan montase adalah menggabungkan atau mengeposisikan beberapa gambar yang
sudah jadi untuk digunting dan ditempelkan ditempat yang baru dan dipadu
padankan dengan bentuk dari gambar yang lainya. Kegiatan ini akan sangat
menegmbangkan perkembangan motorik halus anak, khusunya dalam kegiatan meniru
bentuk. kegiatan ini juga mampu mengembangkan motorik perkembangan kognitif
anak dalam megklasifikasikan bentuk.
3.
Manfaat Permainan Montase
Bermain montase akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan motorik halus seorang anak, permainan ini juga dapat membantu anak
untuk dapat mengembangkan kemampuanya dalam meniru bentuk adapun menurut Kadek
Candra dalam Http:// kadek candra blogspot. com. / 2014/ 04/ montase. html
mengemukakan fungsi dari permainan montase antara lain adalah:
a. Fungsi
praktis: yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya tersebut dapat digunakan
sebagai bahan dekorasi.
b. Fungsi
edukatif, yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap emosi,
estetika, dan kreatifitas.
c. Fungsi
ekspresi yaitu: dengan mengguanakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
d. Fungsi
pshikologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban shikologi.
e. Fungsi
social, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal
kreativitas.
Dari uraian diatas permaianan montase sangat
memiliki manfaat yang banyak, mulai dari segi edukatif, social, phisikologi
sampai ekspresi. Jika dikaitkan dengan penelitian ini permainan ini sangat mempengaruhi
perkembangan motorik halus anak khusunya dalam keterampilan meniru bentuk.anak
dilatih untuk mampu menggunting sesuai dengan pola, menempel dengan tepat,
serta mewarnai gambar. Kegiatan ini akan sangat membantu mengembangkan
otot-otot kecil anak.
C. Kolase
Kolase berasal dari Bahasa Perancis (collage) yang
berarti merekat. Kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik
melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu (Sumanto,
2005: 93). Menurut Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2010: 5.4) kolase merupakan
karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama
bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya
dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan
estetis orang yang membuatnya.
Siswa TK latihan membuat kolase bisa menggunakan
bahan sobekan kertas, sobekan majalah, koran, ketas lipat dan bahan-bahan yang
ada dilingkungan sekitar. Ini adalah alasan untuk para guru untuk tidak
membuang barang bekas disekitar mereka. Barang-barang bekas dapat digunakan
untuk media anak didik untuk mengembangkan kreativitasnya.
Berkarya kreatif sebagai upaya pengembangan
kemampuan dasar bagi anak TK berkarya melalui kegiatan kolase dengan mengenali
sifat bahan/alat tersebut dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam
berekspresi membuat bentuk karya kolase secara bebas.
Daftar
Pustaka :
Devi, Fratnya Puspita. 2014. Peningkatan Kreativitas Melalui Kegiatan Kolase pada Anak Kelompok B2
di TK Aba Keringan Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Dalam http://eprints.uny.ac.id/13449/1/skripsi%20Fratnya%20Puspita%20Devi.pdf.
Diakses pada tanggal 30 April 2017.
Kartikawati, Dyah. 2015. Peningkatan Keterampilan membuat Mozaik
menggunakan berbagai Bahan pada Anak Kelompok B di TK Among Putro Kecamatan
Berbah, Sleman. Dalam http://eprints.uny.ac.id/22055/1/SKRIPSI.pdf.
Diakses pada tanggal 30 April 2017.
Shafa,
Mia Berti. 2016. Pengaruh Aktivitas
Permainan Montase terhadap Peningkatan Keterampilan Meniru Bentuk pada Anak
Usia Dini Kelompok B di TK Harapan Ibu Sukarame Bandar Lampung. Dalam http://digilib.unila.ac.id/23185/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf.
Diakses pada tanggal 30 April 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar