Sabtu, 17 Juni 2017

TEORI MOZAIK, MONTASE DAN KOLASE

A.    Mozaik
Sumanto (2005: 87-88) mengatakan bahwa mozaik adalah suatu cara membuat kreasi gambar/lukisan atau hiasan yang dilakukan dengan cara menempelkan/merekatkan potongan-potongan atau bahan tertentu yang berukuran kecil-kecil. Karakteristik karya mozaik yang berwujud dua dimensi atau tiga dimensi terletak pada keindahan “Teserae” (bahan ukuran kecil-kecil) yang dapat menghasilkan kesan bentuk gambar dan hiasan secara artistik. Setiap teserae yang ditempelkan haruslah menutup rapat permukaan bidang dasaran agar dapat menampilkan karakteristik yang merupakan keunikan dari karya mozaik tersebut.
Sebagai salah satu jenis karya seni rupa, mozaik juga menjadi materi kegiatan pembelajaran seni di sekolah termasuk di TK. Keterampilan mozaik bagi anak TK adalah kemampuan berolah seni rupa yang berwujud keterampilan merekatkan bagian bahan alam atau buatan berukuran kecil-kecil sampai menutup kertas gambar yang digunakan sebagai bidang dasar.
Soemarjadi, dkk (Lolita Indraswari, 2012: 4) mengungkapkan bahwa mozaik adalah elemen-elemen yang disusun dan direkatkan di atas permukaan bidang Elemen-elemen mozaik berupa benda padat dalam bentuk lempenganlempengan, kubus-kubus kecil, potongan-potongan, kepingan-kepingan, atau bentuk lainnya. Ukuran elemen-elemen mozaik pada dasarnya hampir sama namun bentuk potongannya dapat saja bervariasi. Mozaik adalah sebuah kary seni yang terbuat dari elemen-elemen yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain.
Definisi mozaik dapat diuraikan pengertiannya, yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda-benda tersebut antara lain kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, dan potongan kayu namun dalam sebuah tema gambar menggunakan satu jenis material yang kemudian disusun sesuai dengan pola yang diinginkan dengan cara ditempel. Susunan atau potongan harus sesuai dengan bentuk tema yang diinginkan. Untuk membuat garis kontur yang membatasi ruangan (bidang) tidak menggunakan pewarna dioleskan, tetapi menggunakan tempelan-tempelan yang berbeda warna.
Pendapat tokoh-tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian mozaik adalah sebuah karya seni rupa yang terbuat dari elemen-elemen atau potongan-potongan yang dapat berupa kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar atau desain.
B.     Montase
Barmin & Eko Wijiono (2008:97) Montase adalah cara menggambar dengan menempel. Bahanya berupa gambar bekas, gambar-gambar yang dipilih digunting rapi, beberapa gambar lalu disusun dan dipadukan letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan ditempel. Buatlah gambar dengan teknik montase carilah gamba-gambar bekas yang bagus guntinglah gambar-gambar tersebut susunlah trangkaian gambar tandailah dengan pensil, lemlah setiap gambar dan rekatkan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa permainan montase adalah menggabungkan atau mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi untuk digunting dan ditempelkan ditempat yang baru dan dipadu padankan dengan bentuk dari gambar yang lainya. Kegiatan ini akan sangat menegmbangkan perkembangan motorik halus anak, khusunya dalam kegiatan meniru bentuk. kegiatan ini juga mampu mengembangkan motorik perkembangan kognitif anak dalam megklasifikasikan bentuk.
3. Manfaat Permainan Montase
Bermain montase akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus seorang anak, permainan ini juga dapat membantu anak untuk dapat mengembangkan kemampuanya dalam meniru bentuk adapun menurut Kadek Candra dalam Http:// kadek candra blogspot. com. / 2014/ 04/ montase. html mengemukakan fungsi dari permainan montase antara lain adalah:
a.       Fungsi praktis: yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai        bahan dekorasi.
b.      Fungsi edukatif, yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap emosi, estetika, dan kreatifitas.
c.       Fungsi ekspresi yaitu: dengan mengguanakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu           melejitkan ekspresi.
d.      Fungsi pshikologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan           kesenangan sehingga dapat mengurangi beban shikologi.
e.      Fungsi social, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang         dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
Dari uraian diatas permaianan montase sangat memiliki manfaat yang banyak, mulai dari segi edukatif, social, phisikologi sampai ekspresi. Jika dikaitkan dengan penelitian ini permainan ini sangat mempengaruhi perkembangan motorik halus anak khusunya dalam keterampilan meniru bentuk.anak dilatih untuk mampu menggunting sesuai dengan pola, menempel dengan tepat, serta mewarnai gambar. Kegiatan ini akan sangat membantu mengembangkan otot-otot kecil anak.
C.     Kolase
Kolase berasal dari Bahasa Perancis (collage) yang berarti merekat. Kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu (Sumanto, 2005: 93). Menurut Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2010: 5.4) kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya.
Siswa TK latihan membuat kolase bisa menggunakan bahan sobekan kertas, sobekan majalah, koran, ketas lipat dan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar. Ini adalah alasan untuk para guru untuk tidak membuang barang bekas disekitar mereka. Barang-barang bekas dapat digunakan untuk media anak didik untuk mengembangkan kreativitasnya.
Berkarya kreatif sebagai upaya pengembangan kemampuan dasar bagi anak TK berkarya melalui kegiatan kolase dengan mengenali sifat bahan/alat tersebut dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam berekspresi membuat bentuk karya kolase secara bebas.




Daftar Pustaka :
Devi, Fratnya Puspita. 2014. Peningkatan Kreativitas Melalui Kegiatan Kolase pada Anak Kelompok B2 di TK Aba Keringan Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Dalam http://eprints.uny.ac.id/13449/1/skripsi%20Fratnya%20Puspita%20Devi.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2017.
Kartikawati, Dyah. 2015. Peningkatan Keterampilan membuat Mozaik menggunakan berbagai Bahan pada Anak Kelompok B di TK Among Putro Kecamatan Berbah, Sleman. Dalam http://eprints.uny.ac.id/22055/1/SKRIPSI.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2017.
Shafa, Mia Berti. 2016. Pengaruh Aktivitas Permainan Montase terhadap Peningkatan Keterampilan Meniru Bentuk pada Anak Usia Dini Kelompok B di TK Harapan Ibu Sukarame Bandar Lampung. Dalam http://digilib.unila.ac.id/23185/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2017.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN DI KELAS A.     Pengertin Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b...