Sabtu, 17 Juni 2017

Mengenali Dunia Seni Rupa Anak
Memahami dunia seni rupa anak-anak berarti memahami dunia menggambar bagi ank-anak (Garha 1999:24). Perkembangan seni rupa menggambar bagi anak-anak erat kaitannya dengan perkembangan jiwanya. Sebagai temuan Viktor Lownfeld yang menyatakan bahwa usia anak dalam menggambar dapat dibagi dalam fase-fase. Yang pertama fase coreng moreng merupakan anak usia 2-4 tahun, fase prabagan anak usia 7-9 tahun, fase awal realism anak usia 9-13 tahun, dan fase realism anak usia 13-17 tahun (Muharam 1991:34). Fase-fase ini menunjukkan urutan perkembangan kematangan psikologo anak.
Ditinjau dari sudut psikologi perkembangan masa anak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1-   Masa bayi, sejak lahir sampai akhir tahun kedua.
2.   Masa anak awal, masa kanak-kanak, dari tahun ketiga sampai enam tahun masa prasekolah, kelompok bermain TK.
3.    Masa anak sekolah usia enam tahun sampai dengan duabelas tahun dan tiga belas tahun yang biasa disebut masa usia sekolah, karena pada masa ini mereka duduk di SD (Munandar 1987:1).
Secara umum dari hasil penelitian para ahli, gambar anak-anak terlihat ada titik temu dalam menggambarkan fase-fase atau tahapan gambar anak-anak antara lain: adalah Carrado Rici, Kerchenstainer, William Stem, Cyril Burt, Margaret Meat dan Viktor Lowenfeld, dimulai pada:
a.       Fase Coreng Moreng
Wujud gambar anak berupa goresan-goresan mendatar, tegak dan melingkar. Gambar ini belum mewujudkan suatu ungkapan. Fungsinya hanyalah merupakan latihan koordinasi antara motorik tangan dengan gerak mata (Garha 1975:24). Masa perkembangan menggambar pada jenis goresan ini umumnya terjadi hingga anak usia 4 tahun.
b.      Fase Prabagan
Fase ini masih menunjukkan goresan, mendatar dan melingkar-melingkar yang telah terjadi satu kesatuan. Sejak itu goresan yang dihasilkan anak berwujud sebagai pernyataan, yaitu gambar yang sudah dapat di asosiasikan dengan bentuk tertentu. Umumnya wujud pertama yang muncul berbentuk gambarbagan manusia yang sangat sederhana. Hal ini disebabkan diantara benda-benda yang sering dilihat anak-anak adalah manusia terutama ayah dan ibunya. Masa prabagan ini perkembangan hingga anak usia 7 tahun. Sejalan dengan pengalaman anak dan perkembangan usia, pragambar berbentuk bagan sederhana tersebut terus berkembang dan mendekati bentuk bagan yang lebih sempurna.
c.       Bentuk Prabagan
Pada tahap berikutnya merupakan bentuk prabagan yang mendekati kesempurnaan. Masa ini disebut masa bagan yang perkembangannya hingga usia 9 tahun, kira-kira anak SD kelas II dan kelas III. Perkembangan fase ini terdapat perkecualiannya bilamana ada perbedaan perkembangan anak sebayanya. Pada akhir tahap ini perkembangan akal sudah mulai mempengaruhi dunia ciptaan anak-anak. Sikap kritis mereka sudah mengarahkan gambar-gambar yang mereka buat ke arah bentuk-bentuk yang mendekati kenyataan. Pada saat ini kewajaran dan spontasnitas anak sudah mulai menurun, karena pertimbangan akal sudah mulai menguasai dunia ciptaan mereka, umunya anak-anak kelas III hingga IV berada pada fase ini (Garha 1991:30).

Daftar Pustaka :
Kamsidjo B. U. Pendidikan Seni Rupa Berbasis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan Pendekatan Ekspresi Bebas. Dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=136273&val=5660. Diakses pada 27 Februari 2017.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN DI KELAS A.     Pengertin Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b...