Mengenali Dunia Seni Rupa Anak
Memahami
dunia seni rupa anak-anak berarti memahami dunia menggambar bagi ank-anak
(Garha 1999:24). Perkembangan seni rupa menggambar bagi anak-anak erat
kaitannya dengan perkembangan jiwanya. Sebagai temuan Viktor Lownfeld yang
menyatakan bahwa usia anak dalam menggambar dapat dibagi dalam fase-fase. Yang
pertama fase coreng moreng merupakan anak usia 2-4 tahun, fase prabagan anak
usia 7-9 tahun, fase awal realism anak usia 9-13 tahun, dan fase realism anak
usia 13-17 tahun (Muharam 1991:34). Fase-fase ini menunjukkan urutan
perkembangan kematangan psikologo anak.
Ditinjau
dari sudut psikologi perkembangan masa anak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1- Masa
bayi, sejak lahir sampai akhir tahun kedua.
2. Masa
anak awal, masa kanak-kanak, dari tahun ketiga sampai enam tahun masa
prasekolah, kelompok bermain TK.
3. Masa
anak sekolah usia enam tahun sampai dengan duabelas tahun dan tiga belas tahun
yang biasa disebut masa usia sekolah, karena pada masa ini mereka duduk di SD
(Munandar 1987:1).
Secara
umum dari hasil penelitian para ahli, gambar anak-anak terlihat ada titik temu
dalam menggambarkan fase-fase atau tahapan gambar anak-anak antara lain: adalah
Carrado Rici, Kerchenstainer, William
Stem, Cyril Burt, Margaret Meat dan Viktor Lowenfeld, dimulai pada:
a. Fase
Coreng Moreng
Wujud
gambar anak berupa goresan-goresan mendatar, tegak dan melingkar. Gambar ini
belum mewujudkan suatu ungkapan. Fungsinya hanyalah merupakan latihan
koordinasi antara motorik tangan dengan gerak mata (Garha 1975:24). Masa
perkembangan menggambar pada jenis goresan ini umumnya terjadi hingga anak usia
4 tahun.
b. Fase
Prabagan
Fase
ini masih menunjukkan goresan, mendatar dan melingkar-melingkar yang telah
terjadi satu kesatuan. Sejak itu goresan yang dihasilkan anak berwujud sebagai
pernyataan, yaitu gambar yang sudah dapat di asosiasikan dengan bentuk
tertentu. Umumnya wujud pertama yang muncul berbentuk gambarbagan manusia yang
sangat sederhana. Hal ini disebabkan diantara benda-benda yang sering dilihat
anak-anak adalah manusia terutama ayah dan ibunya. Masa prabagan ini
perkembangan hingga anak usia 7 tahun. Sejalan dengan pengalaman anak dan
perkembangan usia, pragambar berbentuk bagan sederhana tersebut terus
berkembang dan mendekati bentuk bagan yang lebih sempurna.
c. Bentuk
Prabagan
Pada
tahap berikutnya merupakan bentuk prabagan yang mendekati kesempurnaan. Masa
ini disebut masa bagan yang perkembangannya hingga usia 9 tahun, kira-kira anak
SD kelas II dan kelas III. Perkembangan fase ini terdapat perkecualiannya
bilamana ada perbedaan perkembangan anak sebayanya. Pada akhir tahap ini
perkembangan akal sudah mulai mempengaruhi dunia ciptaan anak-anak. Sikap
kritis mereka sudah mengarahkan gambar-gambar yang mereka buat ke arah
bentuk-bentuk yang mendekati kenyataan. Pada saat ini kewajaran dan
spontasnitas anak sudah mulai menurun, karena pertimbangan akal sudah mulai
menguasai dunia ciptaan mereka, umunya anak-anak kelas III hingga IV berada
pada fase ini (Garha 1991:30).
Daftar Pustaka :
Kamsidjo B. U. Pendidikan Seni Rupa Berbasis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
Pendekatan Ekspresi Bebas. Dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=136273&val=5660.
Diakses pada 27 Februari 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar